[Buku Pilihan] Cloud(y)

Penerbit : Andi Publisher
Penulis : Achi TM
Harga : Rp 62.000,00

Sinopsis Buku :
Tokoh Mendung yang Introvet tapi pekerja keras, seolah mewakili semangat perempuan metropolitan di cerita ini. Jatuh bagun dalam karir dan cinta, dia jalani dengan kepala tegak. Dan di novel ini aku menemukan pesan yang dalem, bahwa kehilangan memang selalu berkawan dengan kehidupan, tapi kehilangan selalu datang berhubungan dengan sesuatu yang baru. Kiasan mendung tak berarti hujan, terangkai manis di novel ini, yakni ketika Awan menetralisir Mendung hingga jadi lebih cerah, tanpa adanya hujan tangis, dan menghadirkan senyuman.
Adnan Buchori, penulis buku Paperplane Of Love.

 
Mendung tak selalu berarti hujan.
Mendung tak selalu menceritakan duka.
Mendung juga bisa berarti semangat dan cinta. Dan itulah Cloudy.
Triani Retno A, penulis novel The Rounion dan Smile Aku Naksir Kamu
 
Perjuangan, struggle, pengorbanan, life is a living and don't miss it...
Fandy Christian, selebriti



***

Saya membeli buku ini bukan karena nama besar Si Penulis. Jujur saja, Saya tidak hafal penulis-penulis novel yang handal di Indonesia. Jadi, Saya tertarik membeli buku ini karena covernya yang menarik :DD. Cover dengan ilustrasi kota Jakarta dengan langit yang mendung, sesuai dengan judul bukunya, Cloud(y). Oh, ya, di Toko Buku Gramedia. novel ini terletak di deretan Best Fiction.

Buku ini cukup tebal dan tulisannya cukup besar, jadi jangan khawatir mata jereng karena membaca buku ini :DD.

Novel ini menceritakan tentang seorang perempuan yang bernama Mendung yang introvert, cenderung menarik diri dari dunia luar. Permasalahan dimulai ketika kedua orang tua  Mendung meninggal sehingga Ia harus hidup berdua dengan Neneknya yang sangat terpukul dengan kematian anak dan menantunya itu.

Pada bagian awal cerita, menurut Saya, pergantian alur cerita sedikit membingungkan. Sebentar alur maju dan sebentar alur mundur dan settingnya suka berubah-ubah tanpa permisi. Antara memang membingungkan atau memang Saya yang o'on :D. Dari bagian tengah sampai akhir, alurnya mulai bisa Saya pahami.

Achi TM cukup pandai memainkan konflik, namun klimaksnya tetap "dapet". Tapi, menurut Saya, cerita klimaksnya cukup mudah ditebak.

Yang membuat Saya bertahan membaca novel ini sampai akhir adalah rasa penasaran Saya terhadap tokoh laki-laki yang bermata elang yang dengan ajaibnya selalu berada di dekat Mendung. Walaupun Mendung merasa asing dengannya, laki-laki bermata elang itu ternyata mengetahui nama lengkap Mendung walaupun belum pernah berkenalan sebelumnya.

Dari segi cerita, menurut Saya sih tidak ada yang spesial, tapi Saya cukup mengagumi tokoh Mendung yang masih bertahan walaupun sepertinya hidupnya tidak pernah jauh dari yang namanya masalah. Cukup inspiratif bagi perempuan yang suka galau (seperti Saya mungkin :D).

Gaya tulisan yang ringan dan kisah yang cukup inspiratif membuat novel ini tetap layak dibaca.

3 komentar:

  1. Balasan
    1. aaaaaaaaaaaak.. ndremis! hahahahaha
      ngantri yaaa.. :))

      Hapus
  2. Trima kasih atas reviewnya Monica :) semoga buku ini jadi koleksi yang layak ya ^_^
    Salam kenal.

    BalasHapus