5 Tipe Cowok yang Lebih Menyebalkan Dari Cowok Gombal

Sumber: www.kapanlagi.com

Sebagai jomblo bermartabat, saya menolak lupa bahwa bulan ini adalah bulan Februari yang katanya sih bulan kasih sayang, tapi bulan yang membuat merana semua jomblo di alam ini. SEMBARANGAN! Walau dikata dulu zaman SMA diberi coklat pas tanggal 14 Februari sama Mukidi rasanya sudah berbunga-bunga sama seperti Milea yang diberi buku TTS oleh Dilan, saya sebagai senior jomblo sama sekali tyda merasa merana. Please, saya bisa beli cokelat sendiri, sak bakule nek perlu. Oalah, Mon. Udah jomblo, sombong pula. Pantes jomblo.

Dulu zaman saya masih sekolah, selalu ada kehebohan saat hari Valentine tiba. Pasti ada saja yang jadian di hari Valentine. Minimal ada yang nenteng-nenteng cokelat ke kelas seusai jam istirahat, tapi kalau ditanya dari siapa selalu saja dijawab, “Ra-ha-si-a.” Ah, itu hanya akal-akalan teman saya saja. Itu pasti cokelat yang beli di supermarket, kemudian biar kelihatan “laku” lantas ditenteng-tenteng pas hari Valentine. Dasar jomblo tidak bermartabat. Saya yang saat itu masih jomblo mah cool saja, daripada heboh mending nyalin PR Fisika milik teman.

Kalau saya ingat-ingat, zaman saya SMP dan SMA, cowok yang terlihat nackal lebih laku dibandingkan dengan cowok yang terlihat anak bae-bae. Seambyar apapun mukanya, tetap saja ada yang rela memberikan cokelat walaupun mungkin sudah kadaluarsa. Nggak sedikit cowok-cowok  yang raine ambyar bisa mendapatkan cewek beken di angkatannya. Hmmmm.. Kok saya jadi SARA ya, Suku Agama RAi.

Menurut saya, kala itu kemampuan yang perlu dimiliki untuk mendapatkan pacar cantik bukanlah kemampuan akademik, melainkan kemampuan menggombal. Lamis is laaaifff. Bagi yang nggak tahu lamis, boleh tanya teman atau seniornya, nggak bakal dimarahi karena bukan kosakata yang iya-iya.

Nggak semua gombalan itu puitis seperti gombalannya Dilan kok. Banyak cowok yang bisa menggombal dengan smooth. Contoh cerita, Mukidi-yang-bukan-pacar-Dek Mon akan berkunjung ke rumah Dek Mon. Dek Mon berpesan kepada Mukidi, “Mas Mukidi, titip kopi langganan Dek Mon ya.” Pas datang, Mukidi tyda hanya membawa kopi, tapi juga martabak manis kecintaan Dek Mon.

Dek Mon: Kan Dek Mon nggak pesen Martabak Manis Mbak Nurani. Nggak searah juga kan?
Mukidi: Ya, nggak apa. Tadi beli bensin dulu di bawah fly over Cijantung. Pas lihat Martabak Mbak Nurani jadi inget kalau kamu suka.

Tong, itu gombalan berkedok perhatian, bukan berkedok tukang ramal seperti Dilan. Berbeda-beda kedok, tapi tetap gombal juga. Ada juga cowok yang menjadikan gombalan sebagai lifestyle, semua cewek digombali. Pengen saja menggombal, menggombal tanpa ekspektasi apapun. Yang digombali jadi seneng ya alhamdulillah, dibandhem ember ya terima saja embernya, lumayan bisa dipakai umbah-umbah sempakh.

Bagi saya, cowok gombal itu asyik kok. Dan masih banyak tipe cowok yang lebih nggatheli dari cowok gombal.

1. Merokok sambil naik motor

Kata teman kampret saya, cowok yang merokok sambil naik motor adalah tipe cowok yang paling jahanam. Apakah kamu tyda memikirkan pengendara di belakangmu, Maz? Bayangkan. Hasrat untuk nyebat saja tidak bisa membendung, apalagi hasrat untuk ken... Ah, sudahlah. Tipe cowok ini biasanya sih bisa menghabiskan belasan sabun batang dalam sebulan untuk........... mandi pagi. Bayangkan punya pasangan dengan tipe cowok seperti ini, hidup menanggung malu dikutuk oleh pengguna jalan lain. Tsk.

2. Tidak memakai jas hujan saat hujan

Tak bisa dipungkiri, Dilan masuk ke dalam tipe ini. Dilan, kamu tahu apa yang lebih berat dari rindu? Masuk angin.

Kalau alasannya karena ketinggalan sih wajar ya. atau mungkin jas hujannya robek dan belum sempat beli yang baru. Tapi, ada beberapa Mukidi yang tidak memakai jas hujan saat hujan karena malas. Kalau hujan, lebih baik berteduh atau tunggu sampai reda, begitu katanya. Lalu kalau pas hujan ada janji, janjinya saja yang dibatalkan. Baique.

3. Iyik

Iyik memang tidak mengenal jenis kelamin. Nggak hanya Dik Arum saja yang hobi iyik, cowok juga banyak yang hobi iyik.

Sudah lebih dari 6 bulan saya mengubah pola hidup dan pola makan, saya jadi sering membawa bekal ke kantor. Bekalnya standar, makanan ndeso macam tahu, tempe, tumis buncis, dll. Pernah ada teman cowok saya yang tanya, “Itu tumis buncisnya ditumis pakai minyak?” Saya jawab, “Bro, namanya juga tumis. Pakai minyak lah, apa ya pakai bensin.” Lalu teman saya itu bilang, “Wah, percuma kamu diet. Susah kurusnya. Yang bikin gemuk kan minyaknya. Rebusan aja, rebusan. Cepet kurus.”

Duh, bro. Nek bisa kamu aja bro yang tak rebus. Bagaimana? Menurut saya cowok yang lebih jahanam dari cowok yang merokok sambil naik motor adalah cowok iyik.

4. Kendaraan modifikasi

Salah satu kriteria cowok Dik Arum adalah cowok tersebut harus punya mobil karena Dik Arum bisa masuk angin kalau bepergian naik motor. Beda dengan Dik Mon yang tahan angin. Nggak masalah mau pakai motor, yang penting bukan motor modifikasi yang knalpot-nya nggeber-nggeber seperti suara kucing kawin. Males bangetlah punya pacar yang knalpot motornya nggeber-nggeber. Dik Mon pengennya boncengan yang romantis, Mas. Bukan mau kampanye pilpres.

Kalaupun naik mobil, ya paling tidak bukan mobil yang dipendekin. Kenapa? Polisi tidur di Yogyakarta itu tinggi-tinggi, Mas Bro. Lebih tinggi dari cita-cita Dik Mon. Repot kan kalau nyangkut di polisi tidur?

5. Cowok simpanan

Selama ini media gosip banyak yang memberitakan tentang perempuan simpanan atau pelakor. Sungguh tidak adil seakan-akan hanya perempuan saja yang dijadikan simpanan. Tapi sesungguhnya banyak juga kok cowok simpanan. Salah satunya adalah teman saya #ihik, tapi dulu, nggak tahu kalau sekarang. Semoga sudah kembali ke jalan kebenaran yawla. Saya pernah tanya kenapa kok dia sampai mau menjadi cowok simpanan. Jawabannya, “Aku suka, dia suka dan mau, yawis.” Baique.

Masih menganggap gombalan Dilan nggatheli? Tolong lebih selektif lagi. #timDilan #bukantimBabas

13 komentar:

  1. 6. Cowok matre
    Sebagai wanita senasib dengan mbak Mon, yaitu yomblo ngakik, saya beberapa kali mencoba jalan dengan beberapa lelaki mulai dari berondong unyu sampai duda mempesona *ehem. Pengalaman terakhir saya jalan dengan mas bron yang notabene bukan lelaki tidak berpunya, setiap jalan selalu bilang pengen ini pengen itu, dan bodohnya selalu saya penuhi. Dengan alasan cinta tentunya. Setelah sekian lama, saya baru dengar cerita kalau sahabat mas bron juga jalan dengan wanita seumuran saya, dengan tingkah laku yang sama. Minta ini minta itu. Singkat cerita, akhirnya saya tau kalau mereka tergabung dalam aliansi para berondong pengeret harta tante-tante muda. Sungguh tydac bermartabat. Tsk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Huum mba, ini lebih nyebelin dari mukidi bin dilan. Lagaknya sok gahool dan necis ealah tyta ngemisan, ndremisan, dan njalukan.. sering banget ngeliat dan ketemu tipe ini padahal juga bukan golongan rakyat jelata. Kadang niatnya ngajak dolan eh malah modus untuk ngutang. Kasihan cewe-nya kalau ga dikasi tau

      Hapus
    2. Aduuuuhhhhh.. tante2 ini. Lain kali jangan mudah percaya ya, te 👌

      Hapus
  2. yah mba mon kirain beneran bakal gosipin vicky prasetyo. huft ku kecewa.
    btw arti kata tsk sama iyik itu apa sih mba ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini blog cangkeman, bukan blog hosip 🐈

      Tsk adalah tsk
      Dan iyik adalah iyik 👌

      Tsk itu semacam ckck begitu looohhh.. tyda bisa diungkapkan dengan kata2, ekspresi aja begitu.
      Kalau iyik itu sejenis nyinyir tapi dalam bahasa Jawa.

      Hapus
  3. Hm alumni kak Dyta ada yg tyda mau pake jas hujan lalu ngambek karena kehujanan. Dan nesu sm kak Dyta karena hujan. Yha dipikirnya kak Dyta adalah Yang Maha Kuasa yang menghendaki turun hujan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, seharusnya waktu itu Kak Dyta mampir beli terpal saja. Kalau tyda pakai jas hujan kan pakai terpal juga bisa. Atau kepalanya dikreseki.

      Hapus
  4. Ngebayangin dibonceng pk motor ceper terus kesangkut polisi tidur terus ngegas smp mukany ngeden2 biar bsa jlan lagi 😆

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya kalau sudah nyangkut ya tidak di-gas. Teman Dek Mon dulu pacarnya harus turun dari motor lalu membantu teman Dek Mon mengangkat motor yang nyangkut itu.

      Sungguh merepeotkan.

      Hapus
  5. mbak aq ngggak ngerti iyik itu apa ? sama dengan lemes nggak sih ? translator aq lagi keluar kota.. aq gak suka punya cowo yang motornya 2 tak ngebulll,,, gara2 itu kena makan omongan sendiri pernah pacaran sm yang punya motor ninja tp 2 tak,, akhhh sebelll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, artinya jauh sekali dari lemes. Iyik itu semacam nyinyir. Nyinyir adalah bagian dari iyik 👌

      Lah, kamu ini. Sebal kok dipacari. Bagaimana.

      Hapus
  6. Aduh, no 1 kayaknya saya pernah kenal..wihihi asli sesuai penjelasan Mbak Mon..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal itu salah satu Mas Mukidi.

      Jangan-jangan.........

      Hapus