5 Strategi Jitu Untuk Bergibah

Sumber: www.brilio.net


"Eh, tak ceritain ta. Tapi jangan bilang siapa-siapa......"

Saya itu suka geli sendiri kalau ada yang memulai gibah di suatu forum besar dengan kalimat, "Tapi jangan bilang siapa-siapa ya." Ya memang biasanya kalimat tersebut diucapkan dengan maksud untuk menambah rasa penasaran audience sehingga mereka berpikir,  "Wah, cerita apa ini sampai nggak boleh diceritakan siapa-siapa?? Aib apa dan siapa kah yang akan diceritakan?? Apakah akan menceritakan Dek Mon yang hobi main Tinder itu??"

YA KALIAN ITU JUGA "SIAPA-SIAPA", BAMBANG.

Ada yang lebih bjg. Biasanya dibumbui dengan, "Eh, tapi nggak jadi ding! Takut akutuuuu, nggak enak sama orangnya." Tak lupa tambahkan raut muka sok nggak enak dan gelisah seperti hendak membocorkan rahasia yang paling khotor. Lalu sobat khotor akan semakin penasaran, "Apa ta? Apa ta? Mbok jangan nanggung kalau cerita!" Dan berakhir dengan, "Ya, sudah tapi beneran jangan bilang siapa-siapa. Janji ya? Jadi begini..."

SEBELUM BIKIN ORANG PENASARAN ITU DIPIKIR DULU, JAELUDIN.

Kalian paham tidak cara bergibah seperti itu terlihat receh sekali? Kurang smooth dan kurang terlihat terpelajar begitu loh. Terlalu terendus aroma kenyinyiran kalian. Kalau memang haus pertikaian ya harus dilakukan dengan elegan. Untuk dapat bergibah dengan aman itu ada strateginya, sahabat. 

Begini 5 strategi bergibah dari Dek Mon. Tolong dihayati baik-baik.

1. Perhatikan bibit, bebet, bobot teman yang diajak bergibah


Selidiki dulu orang yang akan kalian ajak gibah. Kenal tidak dengan orang yang akan diceritakan aib-nya? Kalau kenal, seberapa dekat? Atau mungkin kalaupun nggak kenal, dia punya kenalan yang kenal dengan orang tersebut atau tidak? Siapa tahu kan Pakdhe-nya Pak RT-nya yang temenan sama keponakan teman dekatnya itu kenal sama orang yang akan kalian sebar aib-nya. Kalian salah omong sedikit, wah hancur nama baik kalian. Ya kalau masih peduli nama baik ya.

Kalian ingin cerita tentang Dek Mon yang pernah main kutek-kutekan dengan Mas Mukidi. Bagi kalian, Dek Mon itu khotor... drijinya karena Mas Mukidi salah ngutekin. Tapi kalian ceritanya ke Arum. Kalian tahu tidak kalau Dek Mon itu terpaksa dekat dengan Arum? Tahu tidak Arum itu suka memberikan bumbu-bumbu bombastis yang membuat gibahan menjadi terdengar lebih seru, penuh pertikaian, dan berdarah-darah? Bisa saja ceritanya berubah menjadi, "Bra! Katanya kamu kutek-kutekan sama Mas Mukidi, mbuh maksude kutek-kutekan ki opo. Tapi terus kamu dibilang cewek murah! Dibayar nggo kutek we gelem! Lah padahal mau dibayar pakai apa aja kamu memang murah!"

Kemudian Dek Mon marah karena ceritanya dikelirukan, tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Dek Mon mulai bertikai dengan orang tersebut. Sedangkan Arum menikmati pertikaian tersebut sembari panjat sosial.

Su ta?

Orang begitu masih mau kalian jadikan teman?

2. Hindari saling mention di akun gosip


Saya itu sering cekikikan kalau melihat orang yang saya kenal saling mention di salah satu akun gosip di Instagram. Apalagi kalau gosipnya adalah gosip yang nggak mutu dan artisnya pun mbuh sopo. Kelihatan banget semalam habis gibah, sis :)

3. Jadilah penggibah pasif


Misal kalian ada di satu forum besar, grup Whatsapp yang isinya lebih dari 5 orang. Ketika sudah mulai ada yang, "Eh, tak ceritain ta. Tapi jangan bilang siapa-siapa." Tolong itu di-read saja. Nggak usah nyangkem duluan, nggak usah memperlihatkan bahwa kalian itu haus gibahan. Tahan diri. Perhatikan kegaduhan yang ada di grup, perhatikan pula aksi dan reaksi di dalamnya. Kalian? Diam saja, atau jawab dengan, "Oh iya ta?" atau "Oh begitu ternyata."

Usahakan senetral mungkin.

Hal ini untuk mengantisipasi pertikaian. Misal gibahan tersebut tersebarrrrr, lalu ada orang di luar grup Whatsapp tersebut konfirmasi ke kalian, kalian bisa jawab dengan polos, "Oh iya, pernah ngobrolin itu. Tapi aku nggak komentar apa-apa sih."

Selesai urusan. Nama baik kalian terjaga.

Diam tidak berarti ngah ngoh. Serap gibahan tersebut sampai ngakik di otak kalian. Ketika gibahan usai, kalian ((CAPTURE)) segala percakapan di dalamnya! Lalu segera lah beralih ke salah satu teman dekat kalian yang sudah terbukti reputasinya, mampu bergibah dengan profesional.

"Eh, bra. Barusan aku dapet gibahan dari grup sebelah. Jadi begini, ...."

Gidu. Penggibah pasif. Pasif di grup :)

4. Jangan sampai salah kamar


Sebelum mulai bergibah, sudah tentu kalian harus menentukan terlebih dahulu temanya, lalu siapa yang mau digibah. Kalau perlu pakai kerangka gibahan agar alurnya bisa lebih terstruktur sehingga tidak terlalu terlihat membabi buta. Kalau sudah menentukan tema, cari grup gibah yang sesuai. Nggak mungkin kan kalian ngomongin kejelekan paslon nomor 1 di grup yang 99,99% anggotanya pendukung paslon nomor 2? Nggak mungkin kan ngomongin kejelekan penulis Besok Siang di grup yang isinya fans fanatik Besok Siang?

Remuk, Dek.

5. Tulis gibahan di Besok Siang


INI STRATEGI TERBAIK DARI SEMUA STRATEGI YANG ADA. Penulis Besok Siang itu terkenal canty, elegan, dan berkelas. Jadi walaupun rai-raimu itu terlihat ndesit, kalau nulis di Besok Siang bisa auto canty.

Wah, maap maap, saya sudah mulai rai shamming.

Jangan lupa kirim gibahan kalian ke email blogbesoksiang@gmail.com ya!

Sebelum dibalang penyedot WC, buat tamu koplo yang sudah kirim tulisan ke email, mo'on ma'ap belum sempat diproses. Sabar ea.

2 komentar: