Ketika Si Oom Memutuskan Hubungan

Saya sepertinya kualat sama mbak C. 

Kemarin waktu mbak C curhat menangis darah ditinggal oleh teman boboknya, saya malah bikin tulisan balasan yang nyalah-nyalahin mbak C. Saya bilang, ya kalau memang sudah tidak jodoh, untuk apa mengemis-ngemis? Sebuah hubungan kan tidak bisa dipaksakan. Seperti tidak punya harga diri saja mengemis-ngemis begitu. Kalau namanya saja orang sudah bosan, tambah kita mengemis-ngemis, bukannya kembali malah tambah gilo kan orangnyatuh?

Nah, beberapa minggu setelah saya menuliskan balasan untuk mbak C tersebut, mendadak nasib menempatkan saya di posisi mbak C. Dan ya gila aja sih, saya harus menelan bulat-bulat omongan saya sendiri kepada mbak C, yang dengan bodohnya saya publikasikan waktu itu. Saya tau, mbak C di sana bila membaca ini pasti jumawa. Malang kerik sambil bilang, "makan tuh harga diri, Dek!" Karma does exist.

Ya sudah, saya ceritakan saja apa yang  menimpa diri saya ini. Tapi sebelum cerita saya lanjutkan, saya mau meminta tolong untuk follow akun instagram baru saya @RacunWarnaWarni dong.

Terima kasih.

Oke lanjut.


Sama seperti mbak C, saya jarang sekali menyebut seseorang itu teman. Momon? Wah, bukan teman itutu. Wong saya lagi sedih begini, Momon malah plesiran ke luar kota dan bolos nulis Besok Siang kok. Bukannya datang dan menghibur saya begitu. 

Tapi sama dia, yang selanjutnya saya panggil Oom, saya merasakan sebuah hubungan istimewa. Sebuah hubungan yang begitu intim dan ikrib dan saling menguntungkan.

Saya pertama kali bersinggungan dengan si Oom adalah tahun 2015. Lupa bulannya. Nggak kayak mbak C yang begitu ketemu dengan Sisi dan Vivi langsung akrab, saya nggak begitu. Awalnya saya itu hanya mengamati si Oom dari jauh. Dia ituuu...menarik sih saya bilang. Tapi saat itu saya belum terlalu terpesona. Apalagi kala itu kan saya tergolong baru menikah. Jadi ya masih fokus dengan rumah tangga baru saya dan masih kesuami-suamian begitu. Mana kepikiran saya menjalin hubungan dengan si Oom.

Suatu ketika, beberapa teman saya setengah memaksa saya untuk berkenalan langsung dengan si Oom. Dan karena waktu itu saya kesepian, karena suami saya pulang malam terus, saya ikut saja ajakan teman saya untuk berkenalan langsung dengan si Oom. Nggak disangka, si Oom baiiikkk banget.

Tapi jangan salah, saya juga nggak segampang itu bisa langsung terjun bebas mencintai si Oom. Hubungan kami itu termasuk yang perlahan, bahkan boleh dibilang, sangat lambat untuk ukuran dua orang yang sedang kasmaran. Kata si Oom, saya ini susah ditaklukan. Nggak segampang mbak-mbak Jaksel lainnya, yang dengan mudahnya bisa diajak keliling dunia bersama si Oom, bahkan setiap hari selalu menemui si Oom. Saya kala itu, masih jarang menemui si Oom. Mungkin seminggu sekali saja kami bisa bertemu.

Tapi si Oom ini sabaaarrrr banget sama saya. Pelan-pelan dia membuka mata saya. Si Oom mengenalkan saya dengan berbagai macam keindahan, kesenangan, dan kenikmatan HQQ yang tadinya tidak sekalipun terbayang bisa saya rasakan. Selain itu, si Oom juga kadang memberi saya sedikit uang, yang nggak perlu saya ceritain soalnya kalian sobat miskin cannot relate pastinya.

Saking bahagianya saya, saya akhirnya memutuskan untuk meningkatkan status hubungan saya dengan si Oom. Saya membiarkan si Oom mengetahui lebih jauh mengenai saya. Saya benar-benar sepenuhnya membuka diri saya kepada si Oom. Sampai-sampai, berapa jumlah orang yang melihat saya dalam satu hari pun Oom tahu. Secinta itu saya sama si Oom.

Tapi saya tetap main cantik kok. Sedalam apapun hubungan saya dengan si Oom, sebanyak apapun si Oom memanjakan saya dengan harta, saya tetap berusaha seimbang menjalankan status saya sebagai istri di rumah. Saya tidak mengabaikan suami dan keluarga kecil saya. Saya tetap memasak dan menjalankan kewajiban saya sebagai seorang istri.

Nah, satu minggu yang lalu, secara tiba-tiba si oom memutuskan hubungan dengan saya. Katanya, saya menipunya selama ini, bahwa saya ini bukanlah diri saya yang sesungguhnya. Dan kemudian si oom menghilang, tanpa memberikan saya kesempatan untuk membela diri. Saya nggak tahu sih, siapa yang sedemikian tega menghasut si oom, sampai dia setega itu meninggalkan saya.

Segala fasilitas, kemewahan, dan kebahagian yang selama ini saya dapatkan dari si Oom, juga mendadak menghilang. Beberapa teman yang tadinya berteman dengan saya karena koneksi si Oom, mendadak pura-pura tidak kenal ketika saya sapa. Saya sedih.

Hampir setiap hari saya mencoba menghubungi si Oom. Saya menuntut hak saya untuk menjelaskan, bahwa apa yang dituduhkan si Oom kepada saya itu adalah fitnah belaka. Saya tidak pernah sekalipun ada maksud menipu si Oom. Saya ini adalah diri saya yang sebenar-benarnya. Saya sampai mengemis-ngemis setiap harinya. Mengiba-iba pintu maaf dari si Oom. Tapi si Oom tak kunjung merespon saya. Jangankan merespon, sekedar membalas surat saya saja si Oom tidak sudi sepertinya.

Melalui tulisan ini, saya hendak meminta tolong kepada kalian rakyat Besok Siang. Tolong saya untuk merebut kembali perhatian Oom Instagram, yang telah menonaktifkan akun @sekararumw, tanpa pemberitahuan dan tanpa saya tahu apa salah saya. Bantu saya dengan cara menirimkan help feedback ke instagram. Caranya:

Setting > report a problem > send feedback

atau kalau kamu menggunakan bahasa Indoneisa:

pengaturan > laporkan masalah > Masukan Umum


Nanti kalian rakyatku akan masuk ke sebuah form masukan untuk Instagram. Nah jangan bingung. Minta saja baik-baik kepada si Oom ya. Jangan marah-marah mintanya. Nanti si Oom makin ilfeel sama saya :(.

Contoh:
"Dear Intagram Team, kindly need your assistance to reactivate account @sekararumw. This account has been disabled due to system error since I believe this account do not do any regulation violation and please be informed that this account is managed by her self as the real account owner. Thank you."  




Lalu kirimkan. Atau kalau mau ya, kata-katanya tidak usahlah persis seperti itu. Itu hanya contoh. Begitu.

Satu saja feedback dari rakjat Besok Siang akan sangat membantu agar akun saya dikembalikan.

Dan sementara akun saya yang @sekararumw masih belum dikembalikan, saya memakai second akun saya @RacunWarnaWarni. Mohon difollow ya. Karena saya kasian kalau kaliantu kangen sama saya.


Terima kasih,
Dek Arum, 18 th +, Pernah Menjadi Selebgram.

6 komentar:

  1. hahaha.. zonk banget deh ini pas baca ujungnya ternyata si om ig, sudah tak bantu report ke om ig, semoga om ig segera memulihkan hubungan dengan baik-baik..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ya sudah bantu walau zonk :(

      Hapus
  2. Uda seus...aQ laporin barusan ... Biar sese om om mau balikan lg yax...jgn sdih trus y Djeng...
    ketjup sayang *_'

    BalasHapus
  3. oalaaah mbaaak,, pantesan,, saya mbatin kok g pnh liat postingan mbk arum,, tnyt oh tnyt.. heheheee,, sing sabar y mbak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih ya. Bntuin ya. Follow akun baruku yha :(

      Hapus