Sumber: www.momdadi.com |
Dua hari ini berita duka datang dari Surabaya. Terjadi pengeboman di beberapa titik. Hari Minggu pagi tanggal 13 Mei 2018 bom meledak di tiga gereja, lalu malamnya bom meledak di Sidoarjo. Pagi ini pun, tanggal 14 Mei 2018 saya kembali dikagetkan karena ada bom kembali meledak di Surabaya, tepatnya di Polrestabes Surabaya.
"Orang Islam itu jahat."
Kalimat tersebut terucap dari beberapa teman saya setiap kali ada pemberitaan peledakan bom yang menggunakan atribut agama. Pertanyaan saya, "Orang Islam yang mana?" Orang Islam yang korupsi? Iya, itu jahat. Orang Islam yang maling sandal di masjid? Iya, itu jahat.
Saya lebih suka melepas atribut agama dari setiap orang yang melakukan kejahatan. Karena bagi saya orang yang jahat ya jahat saja. Saya rasa memang tidak perlu untuk merujuk pada satu agama tertentu dan menganggap agama tersebut sebagai dalang orang tersebut melakukan kejahatan.
Teroris ya teroris. Yang patut dikecam adalah tindakan terorismenya, bukan agama dari teroris tersebut. Salah satu tujuan tindakan terorisme adalah untuk menyebarkan rasa takut. Saya rasa takut itu wajar, bagaimanapun juga akan selalu ada rasa khawatir. Indonesia adalah negara yang penuh dengan keragaman suku, ras, dan juga agama. Setakut apapun, yang terpenting adalah jangan mau diadu domba. Jika memang menemukan akun social media yang menyebarkan kebencian lebih baik segera dilaporkan ke social media yang bersangkutan. Demi ketenangan hidup di dunia nyata maupun dunia maya.
Kami penulis Besok Siang menyampaikan bela sungkawa yang sebesarnya-besarnya bagi sanak saudara korban pengeboman. Semoga diberikan kesabaran dan penghiburan atas kehilangan yang dialami.
Untuk NKRI, tetaplah menjadi negara yang kuat.
Kami penulis Besok Siang menyampaikan bela sungkawa yang sebesarnya-besarnya bagi sanak saudara korban pengeboman. Semoga diberikan kesabaran dan penghiburan atas kehilangan yang dialami.
Untuk NKRI, tetaplah menjadi negara yang kuat.
Bhinneka Tunggal Ika..
BalasHapusKejahatan itu bukan merujuk "agama" -bener banget mbak. Jahat itu ya karena kepribadian orang tersebut yang nggak waras.
Iya, tidak merujuk. Tapi bisa dijadikan alat untuk mendoktrin.
HapusKejahatan yang mengatasnamakan agama terjadi karena suksesnya suatu pihak dalam membrainwash mereka, para pelaku teroris. Kalau punya kemampuan brainwashing yang sebegitu hebatnya, kenapa gak dipakai untuk menanamkan doktrin-doktrin tentang kebaikan ya?
BalasHapusYa karena tujuannya bukan kebaikan tah.
Hapus