Tolong, Saya Tu Nggak Suka!



Apakah kalian pernah dianggap aneh atau dinyinyiri oleh orang-orang di sekitar kalian hanya karena nggak menyukai sesuatu yang disukai orang-orang tersebut?

Akhir tahun 2017 cukup banyak teman atau istri teman saya yang melahirkan (ihik berjamaah ya?). Karena berita bahagia layak dibagikan, maka ketika ada yang melahirkan, grup pertemanan di Whatsapp menjadi ramai dipenuhi oleh foto bayi. Saat melihat foto bayi tersebut, biasanya teman-teman saya akan bereaksi, "Iiiiiihhhh.. lucu banget bayinya, ganteng ya. Pipinya ini loh, uwuwuwuwu banget." Teman-teman saya pada heboh, sedangkan saya paling pol mentok, "Waaah.. selamat ya."

Saya nggak paham ganteng atau cantik dan uwuwu-nya bayi itu di mana. Kalau uwuwu-nya Mas Chicco Jerikho saya paham di mana. Di pentil yang kini telah menjadi milik Mbak Putri.

Bagi yang belum terlalu mengenal saya pasti akan bereaksi, "Mosok sama bayi nggak seneng, bayi kan lucu." Yang namanya bayi ya sudah pasti lucu. Kalau nyeremin namanya buto ijo. Karena semua bayi lucu, kalau ada bayi yang (sudah pasti) lucu menurut saya nggak perlu heboh kebangetan. Saya yakin kok banyak yang memuji bayi atau anak orang hanya karena basa-basi. Iya atau iya?

Saya pernah makan di suatu restoran bersama teman-teman cowok saya. Tidak, tidak ada Mas Mukidi. Di restoran tersebut ada anak kecil sekitar umur 3-4 tahun yang tertawa-tawa memainkan sendok, garpu, dan piringnya sehingga terdengar suara "TANG! TANG!" keras sekali. Salah satu teman saya, "Lucu banget anaknya." Teman saya yang satu lagi, "Iya, lucu ya, pipinya gembil." Di saat dua teman saya mengagumi anak kecil tersebut, saya hanya diam dan lebih tertarik dengan makanan di hadapan saya. Akhirnya salah satu teman saya, "Mon! Itu loh anak kecilnya lucu, lihat deh!"

"Berisik begitu kok lucu."

"Kamu nggak suka anak kecil?"

"Nggak."

"Wah, parah. Cewek nggak suka anak kecil. Parah, parah, parah."

MEMANG KALAU CEWEK HARUS SUKA ANAK KECIL, COEQ?

Saya hanya bisa membatin sih.

Cukup banyak teman saya yang bertanya, "Kalau nggak suka anak kecil nanti kalau kamu punya anak gimana, Mon?"

Masih perlu ditanyakan ya? KALAU ANAK SENDIRI YA DISAYANG-SAYANG LAH. Tsk.

Nggak hanya masalah anak kecil, masalah makanan pedas pun banyak yang bilang saya aneh karena saya nggak suka makan makanan pedas. Nggak suka pedas saja omongan saya sudah pedas. Saya nggak suka makan makanan pedas bukan karena alasan kesehatan, misal lambung saya nggak kuat. Tapi saya merasa kelelahan dan kemringet kalau habis makan pedas. Jadi malah nggak bisa menikmati rasa dari makanan utama. Nggak bahagialah pokoknya. Sudah cukup Mas Mukidi saja yang nggak bisa membahagiakan saya.

Selain nggak suka makan makanan pedas, saya juga nggak suka makan rendang, bahkan ketika rendangnya nggak pedas. Bagi saya aroma rendang terlalu strong dan membuat eneug, "Wagelasih, Mon. Bisa-bisanya manusia nggak suka rendang, itu kan makanan terenak sedunia!"

Ya, saya kan bukan manusia.

Saya umbi-umbian.

Sekian.

Sebenarnya niat teman-teman saya itu baik kok, ingin berbagi kebahagiaan. Karena teman saya bahagia ketika melihat anak kecil berisik, maka saya harus melihat anak kecil berisik juga agar bahagia. Karena teman saya bahagia ketika makan makanan yang pedas, maka saya juga harus makan makanan pedas agar bahagia. Sungguh mulia niat teman-teman saya.

Suka atau nggak suka terhadap sesuatu pasti ada alasannya. Ada yang alasannya masuk akal, ada juga yang alasannya terdengar tidak masuk akal. Teman saya (perempuan) ada yang nggak suka dengan terong padahal belum pernah memakannya. Ketika saya tanya kenapa nggak suka padahal belum pernah memakannya dia menjawab, "Aku geli sama bentuknya yang panjang lonjong begitu."

BAIQUE. Yang panjang lonjong memang bikin geli kok. BETUL.

Mami saya nggak suka swike (daging kodok) dengan alasan geli dengan bentuk swike yang ngangkang. Yang penasaran dengan Mas Chicco ngangkang, eh swike ngangkang boleh searching di Google.

Terdengar tidak masuk akal, tapi saya paham. Lihat tampilannya saja malez apalagi nyicip. Jadi kalau ada yang bilang, "Kamu ini kalau masalah cowok kok yang dilihat fisiknya dulu, Mon. Kan dia baik." Ya, baik sih. Tapi saya jadi nggak pengen mmmm.. nyicip. Ah, baru kali ini saya pro Dek Arum yang lebih pilih cowok ganteng. Palingan saya senasib sih dengan Dek Arum. Pilih cowok ganteng, tapi menikah dengan yang..... Ah, sudahlah.

Selama rasa nggak suka terhadap sesuatu itu nggak merugikan orang lain, saya rasa apapun alasannya tetap harus dihargai. Saya nggak suka anak kecil tapi kalau ada anak kecil nggak langsung saya karungin lalu bawa ke laut juga kan? Jadi saya suka atau nggak suka anak kecil, nggak akan ada yang dirugikan, laff.

Teman saya ada yang nggak suka memakai jas hujan dengan alasan kalau pakai jas hujan dia merasa kepanasan, tapi dia selalu bawa jas hujan (?). Suatu hari teman saya itu mengantar saya pulang dan ternyata.... hujan! Kami berteduh tapi hujannya nggak reda juga padahal sudah malam.

"Kamu bawa jas hujan tah? Mbok dipakek! Dah malam ini, dah dicariin ortuku."

"Emoh. Sumuk."

"Ya, udah aku aja yang pakek. Ntar sampe rumahku kamu neduh, ganti pakaian pakek punya Mas-ku."

"Emoh. Aneh lah. Masak kamu pakek jas hujan, aku nggak."

"LALU MAU-MU APA?"

"Ini bentar lagi reda."

Tapi, saya sudah nggak sabar kemudian SMS (waktu itu belum zamannya WA, Bung!) Babe saya, "Be, tolong jemput ya. TEMANKU NGGAK MAU PAKEK JAS HUJAN."

Ketika Babe saya tiba, hujan belum reda juga. Dan terang saja riwayat teman saya itu habis karena diceramahi panjang lebar oleh Babe saya. HA-HA-HA.

Sejak kejadian itu, teman saya cerita ke teman saya yang lain kalau Babe saya galak. KOE LE KOPLO, COEQ. Nggak suka pakai jas hujan ya boleh saja, tapi jangan membuat orang lain jadi repot dan rugi.

Tyda apa-apa.

Orang koplo mah bebas.

Bebas ditulis di Besok Siang.

38 komentar:

  1. Mba mon, ini aku banget. Hahahaha apalagi pas bagian terong. Sumpah sih ngaqaque. ✌��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu juga geli dengan yang lonjong dan panjang?

      Hapus
  2. Mbak Mon temanku ada yang gak suka terong. Alesannya seperti yang tadi dijelaskan di atas. Tetapi saya nakal, kalo dipinggir jalan dekat pasar sayur banyak terong berkarung karung saya malah pepetin motor saya ke terongnya sampai teman saya jerit2 geli. Apakah saya berdosa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, kamu berdosa.
      Bagaimana kalau temanmu jerit2 heboh lalu napuk2 pundakmu yang memboncengkan dia lalu kamu oleng?

      Bagaimana?

      Hapus
  3. Aku yang suda meniqa dan berkawan dengan bunda-bunda ini juga selalu dinista bila : mengaku tyda suka anak kecil atau menampakkan raut terganggu ketika ada anak salah satu bunda yang berisik atau nackal.

    BalasHapus
  4. Nha, akutu kalau komen nyambung begini. Tyda seperti kamu yang kalau komen selalu tyda nyambung. Cih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa harus nyambung? Komen kan bukan mantannya Dek Mon? Belum pernah putus juga. Kenapa harus nyambung?

      Hapus
  5. Saya tidak suka Kacang, Dan sampai sekarang masih tidak mengerti alasan kenapa Saya tidak suka Kacang. Kadang suka Dan tidak suka itu gal butuh alasan.
    Seperti Saya suka kentut karena ya suka Aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benci dan cinta memang tidak butuh alasan Dek Aqied. Yang butuh alasan hanyalah mengajukan cuti kantor.

      Hapus
  6. Sama ka aku juga ga suka anak kecil. Apalagi adikku. Ya ampun dia kayanya titisan mukidi. Rese banget. Aku juga ga pengen punya anak, dan udah kasi tau mama dari jauh2 hari. Keselnya tuh kalo lagi lebaran... semua anak berkumpul, jerit2, lari2... guarrgggghh. Eh karena aku cucu cewe tertua sering disuruh ngasuh! Arghhh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah mengasuh anak kecil memang menyebalkan. Lebih baik melarikan diri ke bulan.

      Hapus
  7. Ora seneng cah cilik + ora seneng pedes. KOK KAMU MADHANI AKU E MBUAK?

    Aku bukane ra seneng cah cilik sih. Seneng tapi pas lagi manis wae. Nek mbengok2, njerit2 kedanan, ngongkon2 dengan kasar, nha kuwi aku sebel. Mending ngadoh aja.

    Btw, salam nggo kancanmu Mbak. Bilangin: sini tak sleding motormu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. YA KAMU YANG MADHANI AKU WONG AKU LEBIH TUA #banggamenjadilebihtua

      Ah, lagi manis pun aku tidak suka dekat2. Anak kecil kalau dibaikin biasanya nggondheli. Malas akutuh.

      Baique akan kusalamkan.

      Hapus
  8. mbak mon nda suka makanan pedas? sama karo aku mbak parah parah parah.
    aku nda suka ikan sama seafood terus sama beberapa teman (yang nda ikut mbiayai hidupku) dibilangnya aku ini kasian karena nda bisa meniqmati makanan ena, lha dia enanya ngukur(?) dari standarnya dia sendiri, lagian aku juga nda butuh dikasiani hanya karena nda mau makan ikan atau seafood, tempe sama tahu masih ena :)))

    BalasHapus
    Balasan
    1. WAH PARAH PARAH.

      Walaupun membiayai hidupku aku tetap tidak suka dipaksa melakukan hal yang tidak disukai.

      Btw,
      tempe dan tahu memang makanan enak sedunia. Tapi tidak boleh banyak2 nanti asam urat.

      Hapus
  9. Saya juga tyda suka anak kecil. Pas punya anak sendiri ya memang betul disayang-sayang tapi ga selalu kok. Pas dia lg banyak tingkah aku gemes bgt hhhh sambil mikir 'Gila gw emaknya aja kzl gimana org lain yak wkwkwk'. Satu lagi, saya juga tyda suka pedas, walau judulnya org Padang. Karena tiap makan pedas saya esmosiii, rasa mau ngamuk2. Makanan itu harusnya bikin bahagia, bukan bikin ngamuk. Kalo mau ngamuk mah mending baca kolom komen detik.com saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. WAH KAMU INI BAGAIMANA ORANG PADANG TIDAK SUKA PEDAS.

      Apakah aku sudah menyebalkan? :))

      Wah, karenamu aku tercerahkan. Jika ada perempuan ngamuk kemungkinannya ada 2: PMS atau habis baca kolom komentar detik.com.

      Hapus
  10. Selain gak suka pedas. Aku juga gak suka DURIAN.
    Tinggal di sumatera, pasokan durian melimpah dan aku selalu tutup idung kalo temen lagi mabar (makan bareng) duren.
    Terus aku dibilang lebay, aneh, dan kasian. Karena gak bs menikmati buah trnikmat di dunia. Beeuhh
    Masih banyak buah enak yg baunya gak semenyengat itu kok, pikirku,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu aku ke Bengkulu pernah ada teman yang muntah2 gara2 temanku yang lain maksa beli durian. Kasihan sekali. Kasihan sekali karena muntah2. Dan... Temanku yang satu koplo sekali.

      Hapus
  11. Baru nyangsang di sini setelah mampir di rumah #DikArum
    Akuhh laff dengan blog ini, ngaqaque poll. 😘😍😍😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kamu mampir ke rumah bu camat Arum?

      Ngaqaque-nya jangan lama2 nanti giginya garing.

      Hapus
  12. Halo Mbak Mon & Besok Siang!
    Akhirnya melipir ke sini lagi krn ga ada kerjaan & atasan :p
    aku ngakaque dan tercerahkan deh membaca ini, Mbak.
    tercerahkan krn selama ini aku kadang2 pura2 suka sm sesuatu krn merhatiin perasaan yang lain. padahal gak suka sama sesuatu itu ternyata wajar!
    TAPI MBOKYA DIPAKE TO JAS UJANNYA, TEMEN KOPLONYA MBAK MON!!! SUKA GAK SUKA YHA PAKEK AJA!

    Salam,
    Rakjat Besok Siang yang masih ngakaque saat mengetik komen ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya jangan pura-pura. Nanti kamu sengsara. Rakyat Besok Siang tidak boleh sengsara.

      Hapus
  13. Akyu tydac syuka duren, tydac syuka kerupuk, kenapa syemua orang bilang aku kurang Indonesia, apa hubungannya? Lha klo gue koit gegara sesak nafas makan duren, gue jd pahlawan gtu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah mungkin bisa itu. Pahlawan yang meninggal karena sesak nafas aroma durian.

      Hapus
  14. baru berusaha suka makan terong, tumis terong sih tepatnya,, tapi masih belum suka banget, aneh rasanya,, tapi emang bener mbak mon kl ada orang yang gak suka sesuatu dan merugikan orang lain itu nyebelin banget deh, apalagi kalo orangnya dibilangin tapi tambeng,,, tambah sebel !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya emang nyebelin, apalagi yang malah bereaksi dengan nggodain2. Kadang pengen nyleding sih.

      Hapus
  15. saya tidak suka panas dan sumuk.. kalau panas saya jadi emosi, mudah meledak seperti lpiji . atau mungkin sy titisan edward cullen yg suka dinyin2 ? hmm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah kamu seperti temanku. Tidak suka berkeringat. Olah raga pun cari yang tidak mengeluarkan keringat atau olah raga di tempat yang ber-AC.

      Hapus
  16. Aku juga ga minat bebocahan manusia.. & dianggap ga wajar, melawan kodrat lah, jiahaat lah, ada beberapa yg menganggap aq yg dah nikah & blm punya anak = ga punya masa depan lah, menyedihkan, ga berguna, diguwak wae ganti seng nyar. Ckckck..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, kamu tidak berniat menyleding orang tersebut?

      Hapus
  17. Tips aman biar nggak dimarahin babemu, sowan ke rumahmu pakai jersei Chelsea. Seng jelas ngerti pemain Chelsea & pelatihe; langsung aman.

    *Monggo yg lagi mbribik penulisnya, itu tips dari saya. Silakan dicoba. Buahahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. WAH TIPSNYA AKURAT SEKALI, MAS SITAM.

      Kalau Mas Sitam mau dibribik babe saya? Butuh pajangan di rumah.

      Hapus
  18. Ikut nimbrung ah.. Sama. Aq juga suka cwo ganteng tp yg penting ga endut. .Semoet sebel akut krn dicomblangin ma cowo cabi,tp ya gmn ya?..liat buku menarik ato nggak kan dr luarnya. .Iya masak tiap pacran merem. Wahahaa. ..soal anak kecil emg sih, aq suka ga ngerti anak org lucunya dibagian mana, tp klo anak sendri mah mau tidur jumpalitan jg terlihat lucu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laiya, bayangkan kalau marahan sama suami. Liat muka suami bukannya menenangkan tapi malah muangkel karena..... Jele 🐈

      Hapus