Tau kan, candaan-candaan bahwa perempuan selalu benar? Pokoknya dalam sebuah hubungan antara laki-laki dan perempuan, kalau ada masalah atau kesalahpahaman, abaikan kronologi ceritanya dari sudut pandang apapun. Karena pokoknya yang salah itu laki-laki. Pokoknya perempuan selalu benar. Pokoknya laki-laki harus ngalah dan minta maaf. Pokoknya!
Saya nggak begitu paham bagaimana model pacaran ABG-ABG jaman sekarang. Tapi dulu ketika jamannya saya main pacar-pacaran, saya selalu tertarik memacari laki-laki yang sepadan. Sepadan disini bukan berarti sama-sama anak pejabat atau sama-sama uang sakunya sepuluh juta perbulan ya, tapi lebih kepada sepadan dalam hal pemikiran. Bisa diajak mikir bareng, diskusi bareng, tidak menganggap perbedaan pendapat itu tabu, tidak menganggap saya pekok, dan tidak berpotensi saya anggap goblok. Makanya saat saya pacaran dulu, nggak pernah ada istilah perempuan selalu benar, karena saya sebagai perempuan juga bisa disalahkan dan mengaku salah.
Oh iya, satu lagi, jaman saya main pacar-pacaran saya nggak pernah saling memanggil ayah-bunda sama pacar saya #penting.
Saya ini sudah bukan ABG. Saya sekarang adalah tante-tante seksi metropolitan dan sudah bukan jaman saya main pacar-pacaran, apalagi ikut ngalay di biro jodoh online. Tapi bolehlah saya menyampaikan perasaan saya mengenai meme tersebut. Dari kaca mata tante-tante hot seperti saya, meme tersebut kok rasanya tidak tepat dengan apa yang saya lihat di sekitar saya ya?
Yha, anda sudah merasakan pak Mario! :D
Image source: http://www.adhinbusro.com/
"Anak jaman sekarang memang minta diperkosa! Lihat saja bajunya, pergaulannya, pulangnya jam berapa!"
"Jadi perempuan kok ya goblok amat sih, tahu jalanan situ sepi, kok ya masih berani lewat sendiri?"
"Lha kok bisa diperkosa? Ya nggak mungkin kejadian kalau si mbak'e melawan."
"Diperkosa kok berkali-kali. Itu korban atau doyan?"
dllAstafirulah. Mbok kalau komen jangan ngasu-asu gitu lho! Wong orang habis mengalami hal yang sangat buruk dan mengerikan, kok masih harus dikata-katai goblok lah, bajunya nggak bener lah, minta diperkosa lah. Tulung deh ya, nggak ada perempuan manapun yang minta diperkosa! Kalaupun ada perempuan yang mengalami kelainan bernama hypersex, tetap saja dia nggak mau diperkosa. Perkosaan itu bukan hanya perkara nafsu, tapi soal perasaan ingin menguasai dan merendahkan korban.
Dari peristiwa mengerikan itu saya bisa melihat kalau perempuan tidak selalu benar. Sudahnya diperkosa, eh masih juga disalah-salahkan. Laki-laki juga tidak selalu dipersalahkan. Sudahnya berlaku bejat seperti binatang, eh kok ya masih ada yang membela dengan menyalahkan korban.
Bahasan perkosaan terlalu berat ya? Ya sudah, mari kita turun level dan membicarakan gosip artis tanah air saja.
Menurut kalian, siapa artis yang hater-nya paling banyak setanah air? Ah sudahlah nggak usah sebut merk, soalnya untuk menyebut merk di Besok Siang ada ratecard-nya. Pokoknya artis tersebut dibenci karena sekitar sepuluh tahun yang lalu, yang bersangkutan merebut suami artis lain yang merupakan rekan kerjanya. Haters-nya rata-rata ibu-ibu sih. Dan setiap ada foto artis yang bersangkutan muncul di explore atau feed instagram saya, pasti pada kolom komen akan banyak ibu-ibu kebaperan. Ada yang
Yang saya herankan adalah, kenapa yang dicaci-maki sampai parah banget cuma si perempuan ya? Sementara suaminya, yang notabene adalah partner selingkuhannya dulu, yang mana ya dosanya sama aja, nggak begitu dicaci-maki. Ya dicaci-maki juga sih, tapi nggak banget-bangetan. Masih jauuuhhh lebih parah dan lebih banyak si perempuannya. Dan rata-rata yang mencaci-maki itu ya sesama perempuan.
Kalau menurut saya, ketika seorang laki-laki dan perempuan terikat dalam suatu komitmen, mereka berdualah yang mempunyai tanggung jawab untuk tetap memegang janji/ komitmennya. Jadi kalau dalam kacamata saya, si laki-laki yang melanggar komitmen itu lebih layak dihujat daripada pihak ketiga.
Masih di ranah per-artisan, tapi dengan model gosip yang lain. Bagaimana dengan artis perempuan yang sudah punya suami, tapi lalu selingkuh, menceraikan suaminya, dan kawin sama selingkuhannya? Ya tetap saja yang dihujat dan disalahkan perempuannya! Percayalah, saya ini orang selow yang suka mengamati kolom komen instagram artis. Dan hujatan di instagram si perempuan, jauuhh lebih banyak daripada hujatan di instagram laki-laki. Padahal dua-duanya sama-sama baperan dan banci tampil. Kalau kasus perempuannya yang selingkuh, pihak ketiga yang mana adalah laki-laki mah tenang saja, karena cacian masyarakat akan lebih banyak terarah ke si perempuan.
Mau contoh yang lebih dekat?
Saya pernah jalan-jalan bersama teman perempuan saya menyusuri pinggiran Malioboro. Lalu kami berdua disuit-suitin dan diteriaki dengan kata-kata tidak senonoh oleh sekumpulan bapak-bapak brengsex di dekat tempat parkir motor Mirota Batik. Saya waktu itu nggak terima banget. Saya datangi kumpulan mesum terduga pengangguran tersebut, dan bertanya: "Ada apa ya, Pak?"
Bapak-bapak ndeso tersebut nggak ada yang berani menatap ke arah saya. Sempat ada yang sambil lalu menjawab: "halah, muk gojek, Mbak!" Yang saya jawab dengan: "Gojek itu nggak seperti ini, Pak. Ini namanya pelecehan. Kalau anak perempuan atau istri Bapak yang dibegitukan, Bapak terima?!"
Tau apa reaksi orang-orang disekitar saya? Beberapa meneriakan kata-kata:
"lebay!"
"Wis to mbak, mesakke, bapakke muk gojek."
"Wah, mbak'e galak. Jarang dibelai ya?"
Sedih banget nggak sih? Saya ini korban. Tapi bukannya saya dibela, saya malah tambah dipermalukan.
Ya itu cuma sedikit contoh. Masih banyak kejadian demi kejadian yang bikin saya tercubit dengan meme "perempuan selalu benar". Tapi kalau saya ceritakan semua, postingan ini akan terlalu panjang dan nggak bagus buat SEO. Lha piye, wong nyatanya perempuan itu banyak disalahkan kok.
Pffftttt....andai kehidupan ini segampang cangkeman Mario Teguh
Catatan:
Gojek disini artinya bercanda. Bukan merk ojek online, karena sebut merk di Besok Siang ada ratecard-nya.
Aduh, itu si artis inisial MJ, kasian banget! Tapi sepertinya, perempuan itu kalo bullying lebih parah deh. Kalo laki, omomgannya kasar, tapi kalo cewe itu pedes dan setajam silet. Btw, bapak-bapak mesum gitu meresahkan ya. Kalo disini seringnya ketemu abang cuit cuit. Dan kalo disamperin, makin rese. :(
BalasHapusYa itulah yang aku herankan. Kok yang nyaci rata2 ibu2 ya? Apa iya perempuan itu memang cenderung jahat kalau sama sesama perempuan? Karena apa ya? Ada perasaan iri terselubung kah? Atau gimana sih?
HapusKarena aku bukan artis, jadi ilustrasi terakhir itu yang paling ngena. Pancen kampret kok. Dari yang badan bohai sampe yang pake jilbab rapet, masih aja disuit-suitin, dikata-katain yang nggak jelas. Emang sikapnya aja yang nggak pada bisa ditata. Oke kesimpulannya adalah sebut merk di Besok Siang ada ratecard-nya. Hahahaha....
BalasHapusSedih memang. Karena di Indonesia, perempuan masih dianggap sebagai objek sexualitas, bukan sebagai individu yang harus dihormati. Kampret memang.
HapusTemenku ada yang pake jilbab panjang. Kalau lewat depan bapak-bapak brensex digodain: Mau kemana bu hajiiiiii? Padah belom naek hadji -_-. Ya di amini ae kata temenku. Semoga bisa naik haji secepatnya.
HapusIya betol ada ratecardnya :))
Sopo sing alay main biro jodoh online?
BalasHapusKui ncen bapak2 nang Mirota Batik ncen asuk og :|
Sapa ya? #tingaktinguk
Hapus